Tujuh Golongan yang Akan Dinaungi Allah

Diposting oleh hanya 1 klik on Kamis, 16 Februari 2012

Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah Ta'ala pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya: Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang lelaki yang hatinya selalu terpaut dengan mesjid, dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang lelaki yang dipanggil untuk berbuat mesum oleh seorang wanita yang memiliki kekuasaan dan kecantikan dan dia berkata saya takut kepada Allah, dan seorang lelaki yang bershedekah dengan sebuah sedekah kemudian dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah dishedekahkan oleh tangan kanannya"

Pemimpin yang adil yang menghakimi manusia secara adil dan tidak mengikuti hawa nafsu.

Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil di sisi Allah (balasan) adalah mereka berada di atas mimbar dari cahaya di sisi kanan Allah yang Maha Al-Rahman dan kedua tanganNya adalah kanan, yaitu orang-orang yang berlaku adil di dalam menghukumi dan adil terhadap keluarga mereka serta adil terhadap apa yang menjadi tanggung jawab mereka"

Bagaimana balasan untuk pemimpin-pemimpin yang tidak adil?

Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak ( QS : Ibrahim: 42)

Dari Abi Umamah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seorang lelaki yang menanggung perkara sepuluh orang atau lebih kecuali dia akan menghadap Allah Azza Wajalla pada hari kiamat dalam keadaan terbelenggu di mana tangannya terbelenggu pada leher mereka dia akan terlepas karena tindakannya yang baik atau akan dibinasakan oleh dosanya , permulaan (jabatan itu) adalah cercaan orang lain, pertengahannya adalah penyesalan dan akhirnya adalah kehinaan pada hari kiamat

Pemuda yang hidup dalam beribadah kepada Allah.

Sungguh menakjubkan sekali bila ada pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah, karena masa muda adalah masa bergejolaknya Syahwat. Dan Allah akan selalu menjaga dan memberi petunjuk kepada pemuda-pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah sesuai dengan firman Allah QS. Al-Khafi: 13

Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

Seorang lelaki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunju( QS. Al-Taubah: 18)

Surat Al Taubah ayat 18 di atas menerangkan bahwa siapa saja yang selalu memakmurkan masjid-masjid Allah akan selalu mendapatkan petunjuk oleh Allah SWT. Maka dia tidak merasa tentram jika keluar dari masjid sehingga dirinya kembali masuk ke masjid. Sebab masjid adalah rumah Allah maka barang siapa yang memasukinya berarti dia telah bertamu kepada Allah. Maka tidak ada hati yang lebih baik dan tidak ada jiwa yang lebih senang dari seorang lelaki yang bertamu terhadap Tuhannya di rumahNya dan di bawah pengawasanNya. Mereka inilah yang sebenarnya layak disebut sebagai orang yang memakmurkan mesjid,

Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah di mana dia berkumpul dan berpisah kerena Allah.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Ma'idah: 54)

Dari Abi Malik Al-Asy'ari ra bahwa Nabi saw bersbda: Sesungguhnya Allah memiliki sekelompok hamba di mana mereka bukanlah para Nabi dan bukan pula para syuhada, kedudukan mereka diharapkan oleh para Nabi dan para syuhada sebab posisi mereka yang dekat dengan Allah". Lalu seorang lelaki badui berdiri secara berlutut pada tempat yang jauh dan mengacungkan tangannya kepada Nabi saw dan berkata: Wahai Nabi utusan Allah!, mereka bukan golongan para nabi dan bukan pula para syuhada dan posisi mereka diharapkan oleh para Nabi dan syuhada karena kedekatan mereka dengan Allah. Beritahukan kepada kami bagimanakah sifat mereka?. Maka muka Rasulullah saw berseri-seri dengan pertanyaan orang badui tadi. Maka Rasullah menjawab: Mereka adalah golongan orang yang tidak dikenal oleh manusia, dan dari kabilah yang berbeda-beda tidak ada hubungan kekeluargaan antara mereka, di mana mereka saling mencintai karena Allah dan bersatu, Allah akan mempersiapkan bagi mereka mimbar dari cahaya, mereka duduk padanya, wajah mereka cahaya, pakaian mereka cahaya. Manusia merasa ketakutan pada hari kiamat namun mereka tidak ketakutan, mereka itulah kekasih Allah yang tidak ada ketakutan pada diri mereka dan tidak pula bersedih"

Seorang lelaki yang diajak oleh seorang wanita untuk berbuat mesum dengan dirinya, dia bukanlah wanita biasa, namun dia adalah wanita yang memiliki kedudukan dan jabatan yang tinggi, dan Allah memberinya kecantikan yang membuat dorongan fitnah semakin besar, dan ketertarikan hati semakin kuat.

Dari bnu Umar ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda: Pada saat tiga orang sedang berjalan dan mereka kehujanan, maka merekapun segera berteduh pada sebuah gua lalu mulut gua itu dijatuhi sebuah batu besar dan menutupinya. Sebagian mereka mengusulkan kepada sebagian yang lain: Ingatlah amal shaleh yang pernah kalian amalkan karena Allah lalu berdo'alah dengan bertawassul dengan amal shaleh tersebut semoga Allah membukakan kesulitan kalian. Maka salah seorang dari mereka berkata: Ya Allah, sesungguhnya saya memiliki seorang anak paman yang sangat saya cintai sama seperti seorang lelaki mencintai seorang wanita, maka akupun menggodanya agar dia menyerahkan dirinya kepadaku namun dia enggan sehigga aku bisa memberikannnya seratus dinar. Akhirnya, akupun pergi menghilang beberpa sehingga dapat mengumpulkan seratus dinar lalu aku segera meneminya, lalu pada saat aku sudah siap menerjang dirinya di antara kedua kakinya dia berkata: Wahai hamba Allah takutlah kepada Allah dan janganlah engkau membuka cincin kecuali dengan cara yang hak, maka akupun bangkit meninggalkannya. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa apa yang aku lakukan tersebut semata-mata untuk mendapatkan kerelaanMu maka bebaskan kami dari kesulitan ini maka batu itupun sedikit bergeser…."

Seorang lelaki yang bershedekah dengan suatu shedekah

Jika kamu menampakkan sedekah(mu) Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya[173] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqoroh: 271)

Lelaki yang hatinya penuh dengan takut dan mengagungkan Allah, dia menyendiri dalam zikir kepada Allah tanpa diketahui oleh seorangpun, dia merenungkan kebesaran Allah, karunia dan rahmatNya sehingga air matanya berlinang karena rindu kepada Allah.

Rasulullah saw adalah orang yang sering menangis karena takut kepada Allah, begitu juga dengan orang-orang yang shaleh pada masa silam dan masa-masa setelahnya, bahkan Allah telah mengancam orang yang memiliki hati yang keras dengan ancaman yang keras di dalam firmanNya:

Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang Telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata (QS. Al-Zumar: 22)

Share This Post