Tujuh Golongan yang Akan Dinaungi Allah

Diposting oleh hanya 1 klik on Kamis, 16 Februari 2012

Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah Ta'ala pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya: Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang lelaki yang hatinya selalu terpaut dengan mesjid, dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang lelaki yang dipanggil untuk berbuat mesum oleh seorang wanita yang memiliki kekuasaan dan kecantikan dan dia berkata saya takut kepada Allah, dan seorang lelaki yang bershedekah dengan sebuah sedekah kemudian dia merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah dishedekahkan oleh tangan kanannya"

Pemimpin yang adil yang menghakimi manusia secara adil dan tidak mengikuti hawa nafsu.

Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil di sisi Allah (balasan) adalah mereka berada di atas mimbar dari cahaya di sisi kanan Allah yang Maha Al-Rahman dan kedua tanganNya adalah kanan, yaitu orang-orang yang berlaku adil di dalam menghukumi dan adil terhadap keluarga mereka serta adil terhadap apa yang menjadi tanggung jawab mereka"

Bagaimana balasan untuk pemimpin-pemimpin yang tidak adil?

Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak ( QS : Ibrahim: 42)

Dari Abi Umamah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seorang lelaki yang menanggung perkara sepuluh orang atau lebih kecuali dia akan menghadap Allah Azza Wajalla pada hari kiamat dalam keadaan terbelenggu di mana tangannya terbelenggu pada leher mereka dia akan terlepas karena tindakannya yang baik atau akan dibinasakan oleh dosanya , permulaan (jabatan itu) adalah cercaan orang lain, pertengahannya adalah penyesalan dan akhirnya adalah kehinaan pada hari kiamat

Pemuda yang hidup dalam beribadah kepada Allah.

Sungguh menakjubkan sekali bila ada pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah, karena masa muda adalah masa bergejolaknya Syahwat. Dan Allah akan selalu menjaga dan memberi petunjuk kepada pemuda-pemuda yang senantiasa beribadah kepada Allah sesuai dengan firman Allah QS. Al-Khafi: 13

Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.

Seorang lelaki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunju( QS. Al-Taubah: 18)

Surat Al Taubah ayat 18 di atas menerangkan bahwa siapa saja yang selalu memakmurkan masjid-masjid Allah akan selalu mendapatkan petunjuk oleh Allah SWT. Maka dia tidak merasa tentram jika keluar dari masjid sehingga dirinya kembali masuk ke masjid. Sebab masjid adalah rumah Allah maka barang siapa yang memasukinya berarti dia telah bertamu kepada Allah. Maka tidak ada hati yang lebih baik dan tidak ada jiwa yang lebih senang dari seorang lelaki yang bertamu terhadap Tuhannya di rumahNya dan di bawah pengawasanNya. Mereka inilah yang sebenarnya layak disebut sebagai orang yang memakmurkan mesjid,

Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah di mana dia berkumpul dan berpisah kerena Allah.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Ma'idah: 54)

Dari Abi Malik Al-Asy'ari ra bahwa Nabi saw bersbda: Sesungguhnya Allah memiliki sekelompok hamba di mana mereka bukanlah para Nabi dan bukan pula para syuhada, kedudukan mereka diharapkan oleh para Nabi dan para syuhada sebab posisi mereka yang dekat dengan Allah". Lalu seorang lelaki badui berdiri secara berlutut pada tempat yang jauh dan mengacungkan tangannya kepada Nabi saw dan berkata: Wahai Nabi utusan Allah!, mereka bukan golongan para nabi dan bukan pula para syuhada dan posisi mereka diharapkan oleh para Nabi dan syuhada karena kedekatan mereka dengan Allah. Beritahukan kepada kami bagimanakah sifat mereka?. Maka muka Rasulullah saw berseri-seri dengan pertanyaan orang badui tadi. Maka Rasullah menjawab: Mereka adalah golongan orang yang tidak dikenal oleh manusia, dan dari kabilah yang berbeda-beda tidak ada hubungan kekeluargaan antara mereka, di mana mereka saling mencintai karena Allah dan bersatu, Allah akan mempersiapkan bagi mereka mimbar dari cahaya, mereka duduk padanya, wajah mereka cahaya, pakaian mereka cahaya. Manusia merasa ketakutan pada hari kiamat namun mereka tidak ketakutan, mereka itulah kekasih Allah yang tidak ada ketakutan pada diri mereka dan tidak pula bersedih"

Seorang lelaki yang diajak oleh seorang wanita untuk berbuat mesum dengan dirinya, dia bukanlah wanita biasa, namun dia adalah wanita yang memiliki kedudukan dan jabatan yang tinggi, dan Allah memberinya kecantikan yang membuat dorongan fitnah semakin besar, dan ketertarikan hati semakin kuat.

Dari bnu Umar ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda: Pada saat tiga orang sedang berjalan dan mereka kehujanan, maka merekapun segera berteduh pada sebuah gua lalu mulut gua itu dijatuhi sebuah batu besar dan menutupinya. Sebagian mereka mengusulkan kepada sebagian yang lain: Ingatlah amal shaleh yang pernah kalian amalkan karena Allah lalu berdo'alah dengan bertawassul dengan amal shaleh tersebut semoga Allah membukakan kesulitan kalian. Maka salah seorang dari mereka berkata: Ya Allah, sesungguhnya saya memiliki seorang anak paman yang sangat saya cintai sama seperti seorang lelaki mencintai seorang wanita, maka akupun menggodanya agar dia menyerahkan dirinya kepadaku namun dia enggan sehigga aku bisa memberikannnya seratus dinar. Akhirnya, akupun pergi menghilang beberpa sehingga dapat mengumpulkan seratus dinar lalu aku segera meneminya, lalu pada saat aku sudah siap menerjang dirinya di antara kedua kakinya dia berkata: Wahai hamba Allah takutlah kepada Allah dan janganlah engkau membuka cincin kecuali dengan cara yang hak, maka akupun bangkit meninggalkannya. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa apa yang aku lakukan tersebut semata-mata untuk mendapatkan kerelaanMu maka bebaskan kami dari kesulitan ini maka batu itupun sedikit bergeser…."

Seorang lelaki yang bershedekah dengan suatu shedekah

Jika kamu menampakkan sedekah(mu) Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya[173] dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqoroh: 271)

Lelaki yang hatinya penuh dengan takut dan mengagungkan Allah, dia menyendiri dalam zikir kepada Allah tanpa diketahui oleh seorangpun, dia merenungkan kebesaran Allah, karunia dan rahmatNya sehingga air matanya berlinang karena rindu kepada Allah.

Rasulullah saw adalah orang yang sering menangis karena takut kepada Allah, begitu juga dengan orang-orang yang shaleh pada masa silam dan masa-masa setelahnya, bahkan Allah telah mengancam orang yang memiliki hati yang keras dengan ancaman yang keras di dalam firmanNya:

Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang Telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata (QS. Al-Zumar: 22)

Adab Pada Hari Jumat Sesuai Sunnah

Diposting oleh hanya 1 klik
hanya1klik.co.cc -
Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala. Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.

1. Memperbanyak Sholawat Nabi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.”

2. Mandi Jumat

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” [2]. Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.”

3. Menggunakan Minyak Wangi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.”

4. Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” [5]. Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)

5. Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.”

6. Sholat Sunnah di rumah Setelah Sholat Jumat

Daam hadits dikatakan,"... dan beliau (Rasulullah) tidak mengerjakan shalat setelah Jum'at hingga beliau pulang, lalu shalat 2 rakaat."

7. Membaca Surat Al Kahfi

Nabi bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.”

8. Memperbanyak do’a

“Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.

Menyingkap Rahasia Sains Tahajud

Diposting oleh hanya 1 klik

Pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang yang melakukan meditasi dan relaksasi. Jika kita pernah mendengar lirik lagu Tombo Ati yang didendangkan budayawan kondang Emha Ainun Nadjib bersama kelompok musik Kiai Kanjeng, tahajud disebut sebagai salah satu pengobat hati. Sebab shalat sunah yang ditunaikan di keheningan malam itu, mengantarkan orang yang menunaikannya menjadi lebih dekat dengan Allah. Hati yang dekat dengan Tuhannya adalah hati yang damai.

Orang yang rindu tahajud adalah orang yang mempunyai kadar keikhlasan lebih. Ia rela untuk menghentikan kelelapan tidurnya dan bersimpuh pada Sang Khalik. Alquran memuji mereka dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang menjauhkan lambungnya dari tempat peraduan.

Tahajud diketahui sebagai ibadah yang ditunaikan pada malam hari, saat setiap orang mengistirahatkan tubuhnya dari kelelahan aktivitas di siang hari. Banyak kalangan menyatakan bahwa idealnya masa tidur di malam hari adalah enam hingga delapan jam. Tidur di malam hari akan memberikan energi baru bagi seseorang untuk melakukan aktivitasnya di pagi hingga siang hari.

Namun kemudian muncul sebuah pendapat lain dari seorang ilmuwan bernama Ray Meddis. Ia menyatakan bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah tiga hingga empat jam setiap harinya. Seseorang akan mengalami deep slep sekitar tiga hingga empat jam saja. Tentu seorang Muslim mampu memanfaatkan sisa masa tidur itu untuk memadu cinta dengan Tuhannya, melalui shalat tahajud.

“Bangunlah untuk shalat di malam hari kecuali sedikit daripadanya. Yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Alquran dengan perlahan-lahan.” (Al-Muzammil [73]: 2-4).

Seorang ilmuwan Muslim asal Mesir, Fadhlalla Haeri, menyatakan bahwa ayat tersebut memberikan panduan bagi muslim untuk mencapai keseimbangan. Di sisa masa istirahatnya, tiga jam masa efektif tidur malam, maka ia pun semestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfaat. Bangun di waktu malam adalah salah satu aktivitas yang memberikan manfaat.

ia menambahkan, pada saat itu energi did lam tubuh seseorang berada dalam kondisi rndah. Selain itu, medan refleksi juga begitu bersih. Dalam tradisi India, kondisi seperti itu disebut sebagai tahap pembentukan kesadaran yang terjadi pada titik energi ketujuh atau cakra mahkota. Dampaknya, akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif.

Menurut Haeri, pada saat seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan meditasi dan relaksasi atas kelenjar pineal. Ini akan menspiritualkan intelektual sesorang disertai dengan kemampuan personal untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah serta menjalin hubungan yang harmonis dengan sesamanya.

Tak hanya itu, pada saat matahari terbenam, kelenjar pineal mulai bekerja dan memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada pukul 02.00 hingga 03.00 dini hari. Hormon inilah yang kemudian menghasilkan turunan asam amino trytophan dalam jumlah besar pula.

Tahukah Anda? Tahajud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumlah yang stabil.

Hormon melatonin akan membentuk sistem kekebalan dalam tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen. Haeri mengungkapkan bahwa pada masa kanak-kanak melatonin yang ada di dalam tubuh berjumlah 120 picogram. Namun jumlah tersebut akan semakin menurun pada usia 20 30 tahun. Selain secara alamiah, pengurangan jumlah melatonin di dalam tubuh juga diakibatkan adanya pengaruh eksternal, seperti: tidur larut, medan elektromagnetik, dan polutan kimia misalnya pestisida, yang pada akhirnya menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi dan sakit kepala. Pada titik tertentu bahkan menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh.

Kafein yang terkandung di dalam kopi, teh hitam, dan soda tertentu juga akan menyebabkan kemampuan antioksidan melatonin berkurang. Keadaan ini akan membahayakan sel-sel tubuh saat seseorang tengah terjaga. Dengan demikian, kata Haeri, yang harus menjadi perhatian adalah bukan kuantitas tidur seseorang untuk memberikan kebugaran pada tubuh, tetapi justru kualitas tidur. Tiga jam adalah waktu yang cukup untuk itu.

Tahajud tidak hanya memberikan pengaruh pada posisi melatonin. Gerakan ibadah di sepertiga malam terakhir ini juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. Setidaknya, pada saat berdiri tegak dan mengangkat takbir secara tidak langsung akan membuat rongga toraks dalam paru-paru membesar. Ini akan menyebabkan banyak oksigen yang masuk ke dalamnya. Ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar ke dalam paru-parunya di keheningan malam itu. Pada saat sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut, leher, dan jari kaki. Proses ini dilakukan berulang-ulang sesuai jumlahrakaat shalat tahajud yang kita lakukan.

Setelah oksigen masuk ke dalam paru-paru, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh dengan lancar karena adanya pergerakan otot selama ruku’ dan sujud. Selain itu, dalam shalat seseorang juga melakukan gerakan duduk di antara dua sujud dan tahiyat yang menyebabkan adanya gerakan tumit, pangkal paha, jari tangan, jari kaki, dan lainnya. Tentu peredaran oksigen akan menjadi lancar.

Makkah Jadi Pusat Penyatuan Tanggal Hijriah

Diposting oleh hanya 1 klik

Kota Suci Mekkah, Arab Saudi, bakal menjadi pusat lembaga riset dan astronomi sesuai dengan rekomendasi konferensi Liga Muslim sedunia guna menyatukan penanggalan hijriah dengan melibatkan para ulama terkemuka.

Rekomendasi dari konferensi tersebut amat penting karena terkait dengan penentuan penetapan bulan Qomariah. Tentu pula melibatkan para ulama syariah, ulama ahli hisab dan falak.

Seperti diberitakan sebelumnya Lembaga Fikih Islam (Islamic Fiqh Academy) di bawah Liga Muslim Sedunia, pada Ahad 13 Februri 2012, bertempat di kantor lembaga muslim sedunia mengadakan konferensi penentuan bulan Qomariah.

Konferensi keempat tersebut dipimpin oleh Mufti Umum Arab Saudi Selaku Ketua Lembaga Ulama Besar dan riset ilmiah serta fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah Al- Syeikh dan dihadiri oleh Sekjen Liga Muslim Sedunia Dr. Abdullah bin Abdul muhsin Al-Turki dan Sekjen Lembaga Fikih Islam Sholeh bin Zein Al-Marzuki AL-Bagmi.

Dalam konferensi tersebut dibahas enam makalah terkait: sejauh mana pengitungan dengan hisab astronomi dalam hal negatif dan dalam hal positif.

Sidang itu juga diikuti oleh menteri wakaf dan urusan agama Jordania, Dr. Abdussalam Al-Abbadi, anggota dewan ulama Saudi Syeikh Abdullah bin Sulaiman al-muni', mantan mufti Republik Arab Mesir Dr. Naser Farid Muhammad Washel, anggota komisi ilmiah konferensi Syeikh Abdul Aziz bin Sholeh al-Humeid, anggota lembaga riset Islam di Azhar Dr Muhammad bin Ahmad al-Sholeh serta anggota lembaga pengajaran Universitas Imam Muhammad binsuud Dr. Muhammad bin TurkiAl-Khastlan.

Para peserta menjelaskan bahwa perbedaan negara-negara Islam dalam penentuan bulan Qomariyah bukan hal yang baru, hal ini merupakan perbedaan yang terjadi sejak lama seiring dengan meluasnya Islam ke barat dan ke timur ke selatan dan utara, namun perbedaan ini baru terasa pada zaman ini setelah berkembangnya teknologi dan informasi.

Dunia seakan akan dalam satu kampung. Perbedaan yang paling utama adalah dalam penentuan bulan Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah dimana terjadi perbedaan penentuan tanggal antara negara Arab dan Islam dan ada kemungkinan disatukan antara mereka sesuai dengan ru'yat syar'iyah dan ilmiah yang patuh pada dalil qoth'i dan dhanni Alquran dan sunnah serta ijtihad para ahli fikih.

Setelah itu dibahas tiga masalah pokok, pertama : teks-teks syariat terkait ru'yat bulan Qomariyah. Kedua: mazhab para ahli fikih dan para mujtahid dalam metode ru'yat syariyah dalam penentuan penanggalan hijriyah terpadu dan bulan komariyah. Ketiga: mengutamakan dan memilih hal yang harus diikuti dan diterapkan secara praktek di antara umat Islam dewasa ini.

Menurut Abdullah M Umar, dari kantor Konsulat Jendral RI di Jeddah, Kamis, pada konferensi yang berlangsung selama tiga hari tersebut dihasilkan resolusi sebagai berikut:

Pertama, bahwa asli penentuan masuk dan keluarnya bulan Qomariyah adalah ru'yat, apakah dilakukan dengan menggunakan mata saja atau dengan bantuan alat astronomi, dan jika tidak terlihat hilal maka disempurnakan 30 hari. Sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh imam bukhori.

Hadis-hadis tersebut tentu saja merupakan dalil bahwa rukyat merupakan asli penentuan masuk dan keluarnya bulan Qomariyah Kedua, bahwa melihat hilal merupakan wajib kifayah, tidak sah hal yang wajib kecuali dengan hal ini. Hal ini diperkuat oleh tindakan dan keputusan Rasulullah.

Ketiga, saksi harus memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan agar persaksiannya diterima dan ditolak jika tidak terpenuhi, istbat dapat diterima sesuai dengan cara pandang melihat hilal, dll dan kesaksiannya tidak diragukan.

Keempat, pehitungan astronomi atau hisab falak merupakan ilmu yang ada untuk menunjang ru'yat yang memiliki landasan dan kaidah tertentu, hasilnya patut menjadi pertimbangan, diantaranya untuk mengetahui waktu yang berdekatan, mengetahui terbenamnya bulan sebelum terbenamnya atau terbitnya matahari.

Ketinggian bulan di ufuk dalam suatu malam yang didahului oleh kedekatannya sedikit atau banyak. Untuk itu hendaknya kesaksian melihat hilal diterima jika rukyat dianggap tidak mustahil dari segi ilmu yang diterima secara qathi' sesuai yang dikeluarkan oleh lembaga astronomi yang resmi.

Hal tersebut dalam keadaan tidak terjadinya iqtiron (kedekatan) atau dalam keadaan tenggelamnya bulan sebelum hilangnya matahari. Kelima, rukyat hilal bagi muslim minoritas di sebuah negara kawasan atau regional disesuaikan dengan muslim lainnya sebagai praktek dari penyatuan puasa dan berbukanya.

Keenam, terkait dengan negara dimana terdapat muslim minoritas, yang tidak mungkin melihat hilal karena berbagai sebab, maka harus mengikuti negara Islam terdekat atau negara terdekat yang ada umat Islamnya. Keluarnya keputusan hilal di negara tersbut melalui perwakilan islamic center atau lembaga lain.

Ketujuh, penentuan awal bulan Qomariyah terkait dengan ibadah merupakan masalah syariah yang menjadi tanggung jawab para ulama syariah melalui lembaga yang resmi, adapun tanggung jawab para ahli astronomi dan lembaga astronomi dalam memberikan perhitungan atronomi yang mendetail terkait kelahiran bulan dan posisi hilal, memperkirakan keadaan rukyat di tiap tempat dan hal lain yang merupakan informasi yang dapat membantu lembaga syariat dalam mengeluarkan keputusan yang detail dan benar.

Kedelapan, syariat tidak melarang penggunaan metodelogi ilmu moderen seperti, perhitungan astronomi, alat pengintai dll dalam kemaslahatan dan pergaulan manusia. islam tidak bertentangan dengan ilmu dan realitanya.

Kesembilan, jika masuknya bulan terbukti oleh lembaga syariat dan dilegalisasi oleh pemerintah di sebuah negara islam maka tidak boleh diragukan setelah keputusan dikeluarkan. karena hal ini merupakan masalah ijtihad dimana perbedaan diputuskan oleh pemerintah.

Ke-10, menyerukan kepada pemerintahan Islam untuk memperhatikan metode rukyat dan menentukan lembaga rukyat dalam hal ini konferensi memuji upaya sebagian negara Islam dalam rukyat dan menciptakan tempat dua astronomi, terutama upaya Saudi dengan mendirikan King Abdul Aziz City for Sience and Teknologi.

Ke-11, konferensi merekomendasikan agar Liga Muslim sedunia membentuk lembaga ilmiah terdiri dari para ulama syariah dan ulama astronomi yang ahli dalam riset dan kajian kedua bidang tersebut. Lembaga tersebut diharapkan berpusat di Mekkah dan akan menyatukan tanggal dimulainya kalender hijriyah yang menjadi acuan umat Islam seluruh dunia.

Sumber : Replubika.co.id

Fatwa MUI: Cangkok Organ Tubuh

Diposting oleh hanya 1 klik

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, hukum transplantasi atau cangkok organ tubuh diperbolehkan selama sesuai dengan ketentuan syariat. Sebaliknya, jika tidak memenuhi ketentuan syariat, cangkok organ tak boleh dilakukan.

Ketentuan hukum mengenai cangkok organ tersebut tertuang dalam fatwa yang dikeluarkan MUI pada 2010. Fatwa tersebut menegaskan, pencangkokan yang diperbolehkan jika melalui hibah, wasiat dengan meminta, tanpa imbalan, atau melalui bank organ tubuh. Donor organ tubuh dari orang meninggal juga diperbolehkan dengan syarat kematiannya disaksikan dua dokter ahli.

Transplantasi dihukumi boleh, karena salah satu dasarnya adalah adanya maslahat yang lebih besar. Maslahat itu ditentukan oleh kesaksian tim medis berdasarkan analisis kedokteran yang kuat. "Namun, transplantasi diharamkan bila didasari tujuan komersial. Tidak boleh diperjualbelikan," kata Ketua MUI, Ma'ruf Amin, beberapa waktu lalu.

Ketua Lajnah Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (NU) Zulfa Musthofa, mengatakan, kesimpulan yang sama diputuskan pula oleh NU. Bahkan, hukum transplantasi tersebut disepakati dalam Muktamar NU.

Kesimpulannya, transplantasi organ tubuh menurut hukum Islam diperbolehkan. Dengan catatan, jelas Zulfa, syarat dan ketentuan syariatnya terpenuhi. Di antara syarat itu adalah persetujuan dari pemilik organ tersebut. “Kalau tidak ada izin itu, tidak boleh.”

Hukum cangkok organ juga dibahas di Forum Bahtsul Masail pada Kongres ke-16 Muslimat NU beberapa waktu lalu. Tiga narasumber tampil memberikan pandangan terkait masalah ini, yaitu Prof Dr KH Ali Mustafa Yaqub MA (Rais Syuriah PBNU Bidang Fatwa yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal), Prof Dr Dra Istibsjaroh SH MA (praktisi hukum Islam), dan Dr Imam Susanto (dokter spesialis bedah).

KH Ali Mustafa mengatakan, sebagai sesuatu yang tidak pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW, transplantasi organ tubuh manusia sempat diperselisihkan hukumnya oleh ulama.

Ada pendapat yang membolehkan, ini sesuai dengan hadis Bukhari dan Muslim yang menyebutkan, organ tubuh akan hancur kecuali tulang ekor. “Karena itu, memanfaatkan sesuatu yang apabila tidak dimanfaatkan akan hancur adalah hal yang baik, jadi hukumnya boleh,” kata Mustafa.

Namun, adapula yang mengharamkan. Mereka yang berpendapat seperti ini, salah satunya berpegang pada surat Ali Imran ayat 109 yang intinya menyebutkan, apa saja yang ada di langit dan bumi adalah milik Allah, manusia menggunakan saja. “Jadi, memberikan sesuatu yang tidak kita miliki kepada orang lain hukumnya haram,” jelas Mustafa.

Kedua pendapat ini, menurut dia, saling bertolak belakang. Namun, pendapat yang rajih (kuat) dalam transplantasi organ tubuh adalah pendapat pertama yang memperbolehkan, dengan syarat ada izin dari yang bersangkutan

Sumber : replubika.co.id